Empat Hari Lalu

“Kuajak kau dan ku kirimkan
Bahan untuk latihan
Selanjutnya terserah Keajaiban”.

Selamat siang guys..

Hujan malam tadi, terasa lebih segar yang membuatku semakin bersemangat untuk melakukan hal yang harus dilakukan dengan ketebalan Rasa. Dan semoga bisa menuju kemanfaatan, minimal bagi saya sendiri. Kalaupun sampai ke temen-temen aku akan lebih bersyukur dan semoga kita bisa merasakan ketersambungan dan kesinambungan hati kita.

Entah mengapa. Rasanya selalu ingin mengajak siapa saja terutama fikiranku ini yang kurasa hanya seperti sebuah kebutuhan untuk mendapatkan secuil dan secercah sinar untuk menelusuri ‘Alam Imaji.

Dari dan melalui kata, aku sering dan sangat agak suka untuk melakukan sesuatu yang mengajak lewat sebuah;

“Huruf – Kata – Tulisan – Pesan – Kesan – dan lain-lain, dan lain-lain”.


| ‘Apajadinya kalau-kalau, didunia ini ndak ada Huruf ? Hampa kata ! Sepi Tulisan ! Sunyi Pesan ! Kosong Kesan ! Dan lain-lain. |


Yang Mungkin, melalui Pesan singkat ini. Aku ingin mengajakmu sahabat ‘WP atau entah siapapun yang membaca tulisan ini, untuk sekadar mensyukuri nikmat yang diberikan Allah berujud ‘HURUF ini.

*Nukleus

Tak luput dari pesan peristiwa-keseharian yang akan ku sampai-bagikan kepada sahabat, kali ini. Rasanya seperti kurang dan lebih-lebih tidak memetik buah pada setiap waktu, kalau kita hanya merasakannya dan tidak meng-abadikan kisah atau cerita yang mengandung zat-pesan disetiap saatnya yang kita lewati.

Tidak akan rugi juga kan? Bisa-bisa malah mendapat dukungan ataupun Pesan dari para ‘Suhu Pengarang dan Sekaligus Pelaku Sejarah tentang dunia Tulisan.


Sabtu, 21 April 2018

Adalah empat hari sebelum hari ini, yang berarti sudah berlalu. Dan menjadi sebuah kebutuhan saya untuk mengasah kemampuan ingatan-ku. Memang sih empat hari bukanlah masa yang lama, tapi dari sebuah kesibukan ke-kesibukan yang menyerbu, bagai ‘Tumpahan Butir Salju; akan menjadi sebuah tantangan tersendiri bagiku.

Waktu itu masih dalam ‘rana (baca: medan perang) mempersiapkan segala keperluan untuk acara “Peringatan Isro’ Mi’raj”. Yang digawangi dan digeluti oleh para wanita-wanita muda dan generasi muda Arjuna-nya ‘Limbangan (desaku).

Sebelumnya saat tiba melakukan kegiatan ini. Aku sempat membuat heboh anak-anak muda yang bersemangat kuda (membara) ini.

Bagaimana tidak!

Disebuah grup WhatsApp yang biasa kami gunakan untuk memberi-tahukan sesuatu yang menyangkut kepentingan bersama ini, Aku mengirim sebuah pesan yang Roman-romanya menggelitik dan membuat beberapa anggota di grup menjadi Tertarik dan ingin, untuk segera melakukan ‘Ajakanku itu.
“Bernyanyi, bareng-bareng, bersama semua panitia dan diatas panggung. Yang efeknya akan dilihat dan disaksikan oleh seluruh mata yang memandang pada acar malam itu?.

Siapa yang tidak tertarik akan-nya?


Ya.. aku menulis pesan ajakan digrup ini yang isinya kira-kira seperti ini;

Bro panitia. Mau Tampil-nyumbang Nyanyi?/Sholawat ndak? (Pesan WA-ku)

Yang seketika membuat anggota grup atau panitia acara tersebut menjadi lebih bersemangat dan antusias untuk melakukan sesuatu untuk kebersamaan ini.

Setelah beberapa balasan dan pesan singkat rasa kemauannya para panitia terlewatkan, lantas ku-kirimkan sebuah File Audio. ” Sholawat yang berjudul ‘LAW KANNA BAINAL HABIB’. Dan apa yang terjadi?

Bertubi-tubi dan berangsur anggota merespons ajakan ku itu.

Awalnya sih, niatku hanya sekedar iseng-iseng saja, eh.. yang ada malah tertarik untuk melakukannya. Ya sudah, dengan segala kerendahan-ku dan minimnya ilmu bermain gitarku. Aku membalas pesan responden-nya dengan jawaban;

“Ya sudah nanti kita latihan. Dua atau tiga jam sepertinya cukup kan?

Tapi kami sibuk mengatur dan menyiapkan perlengkapan acara dan tidak sempat untuk latihan, alhasil.kita batal dan gagal manggung. Tapi biarlah, mungkin tahun depan ataupun lain kesempatan kita bisa untuk itu (kataku kepada salah satu anggota panitia).


“Kuajak kau dan ku kirimkan
Bahan untuk latihan
Selanjutnya terserah Keajaiban”.

Saya ingin menyampaikan sesuatu yang sangat baik dan bermanfaat bagi saya. Dimana dibalik semua itu, ternyata..

Beberapa dari panitia yang tertarik dan ingin segera menampilkan dipanggung. “Secara tidak langsung dan tanpa kusadari, dan tak pernah kubayangkan, ternyata temen-temen panitia itu ‘Menghafalkan dan mendengarkan lagu yang kukirimkan lewat grup WhatsApp itu. Dan Hebatnya beliau-beliau pemuda yang bersemangat untuk berlatih sesuatu yang kumulai dengan ‘Iseng-iseng itu”.

Tinggalkan komentar