“PINTU KOK BISA MENJAWAB”

Sedikit air turun dari langit-langit alam semesta ia berjalan menyusuri jalanan yang sepi dan ramai. Karena sebenarnya keduanya itu saling melengkapi dan tak akan pernah terpisahkan.

“Disaat bersama keramaian bisa jadi anda sepi jika yang terjadi adalah saling menjalankan tugasnya sendiri-sendiri. Tanpa ada sebuah usaha dan kerja sama antara satu sama lain.”

Iya seperti anda ini yang matanya sedang membaca seraya tangannya bergerak menaik-turunkan layar sentuh atau tombol gulir hp anda. Itulah sepi yang bekerjasama dengan keramaian gerak.

“Klamun berlangsung selama beberapa waktu kemudian ia kembali ke tempat yang sama. Ia pun segera beranjak dari pertanyaan-pertanyaanya [bag I].

Ia tak mau tenggelam dan hanyut akan kegelisahannya yang akan datang selanjutnya. Ia mencari, meneliti dan tidak membiarkan pertanyaan lewat bagai asap yang keluar dan akan menghilang setelahnya.

Ia mendatangi sebuah rumah sederhana desa itu. Dengan semangat yang tinggi ia memberanikan diri untuk melangkahkan kakinya menuju pintu. Toh ia belum mengetahui apa dan siapa saja yang ada dalam rumah itu.

Krrrrrrrriiieet…!!! (Suara pintu terbuka pelan).

“Ciri khas pintu rumah-rumah desa pada zaman dahulu memang, ketika dibuka agak pelan akan Berbunyi.”

‘Klamun dengan kagetnya ketika itu ia tak mau menuruti perasaannya sendiri. “Coba saja jika Anda yang berada pada posisinya? Pasti akan segera lari sekencang mungkin. Karena siapa tahu yang keluar adalah seseorang dengan sebuah belati, golok panjang atau Pedang Samurai X-nya menebas batang leher anda !.

Tapi tidak dengan klamun, ia berdiri didepan pintu dengan rasa percaya dirinya menghela nafas pendek. Dan yang paling ia herankan setelah beberapa saat setelah suara itu terdengar.. Tak Ada Apapun. Siapakah yang membukakan pintu tadi (tanya klamun pada dirinya sendiri)

Ah.. yang benar saja kamu tu.. Ia menunjuk pintu, Sedang bertanya kepada pintu tapi tak ada jawaban.

“Pintu yang mana ketika ditanya akan bisa menjawab, dan kalaupun ada pintu yang menjawab. orang mana lagi yang tidak akan menyebutnya Gila atau Stupid ?”

[[“Ya memang klamun sangat meyakini bahwa ada sebuah pintu yang ketika ditanya akan menjawab. Itulah pintu hati setiap manusia.”]]

Episode-02

Bersambung…!!!

6 Comments Add yours

    1. moco nulis berkata:

      Geli geli terasa kah?😂

      Suka

  1. Desfortin berkata:

    Puntu hati? Yaiyalah, 😂😂

    Ini fiksi jnis ap ni? Unik dan trksan abstrak skli, ntah ap maksudnya 😂

    Suka

    1. moco nulis berkata:

      Ini masih awalan mas, nanti ada kelanjutannya dan Masih panjang.
      Menurut pembaca ini jenis apa mas😁 saya hanya masih belajar berproses dengan imajinasi

      Suka

      1. Desfortin berkata:

        Hihi…sy gak tahu…

        Waiting yg pnjng2 itu is a boring thing

        Suka

      2. moco nulis berkata:

        Ndak usah di waiting mas😁
        Nanti juga muncul

        Suka

Tinggalkan komentar